Keluarga Helen Tidak Terima Perlakuan RS Efarina  

Keluarga Helen Tidak Terima Perlakuan RS Efarina  

Metroterkini.com - Terkait kematian mendadak seorang perawat Rumah Sakit (RS) Efarina Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, bernama Helen Dewan Fitri Sirait pada Senin (3/7/17) yang meninggal di ruangan mess perawat dilokasi rumah sakit tersebut, saat ditemui diruangan mayat RS Efarina tersebut keluarga korban tidak terima.

"Maaf mas kalau komentar saya kami pihak keluarga tidak terima pasalnya saya lihat keluarga kami ini tidak diperlakukan selayaknya karyawan sakit, bahkan saat sudah tewas beberapa jam infus saja masih terpasang," jelas Edak korban Boru N, dilokasi ruangan mayat RS Efarina Pangkalan Kerinci, Senin (3/7/17).

Hal ini terungkap saat keluarga korban ini menyebutkan pada Polisi Resor Pelalawan yang berkeinginan kematian keluarga agar diusut, karena sebelumnya korvban tidak pernah punya riwayat sakit atau penyakit yang mematikan, apalagi dia meninggal hanya karena kelelahan saja.  

"Pak saya minta Polisi melakukan penelidikan kematian keluarga kami ini," Tukasnya, seraya ingin melaporkan kejadian ini pada Polres Pelalawan.

Banyak kalangan menilai kematian ini ganjil, apalagi seorang perawat yang tidak mendapatkan perawatan selayaknya saat sakit, ada juga yang menilai kalau korvban kelelahan karena tidak beristirahat  karena melayani pasien tidak sesuai prosedur kerja.

Saat ditinjau dilokasi kamar singgah mayat dirumah sakit itu terlihat infus masih terpasang ditangan korban, tentunya ini tidak sebanding apa yang dikerjakan oleh Helen Dewan Fitri Sirait saat bertugas yang merawat pasien dengan penuh hati, dirinya seharusnya mendapatkan perawatan yang sama seperti pasien lainya.

Berdasarkan keterangan kawan kawar mess korban Helen Dewan Fitri Sirait memasangkan infusnya sendiri dan dibiarkan terbaring dikamar yang agak pengap sendiri, hingga kematian menjemutnya korban tidak mendapatkan perawatan selayaknya.

Sebelumnya diberitakan salah seorang bidan yang bertugas di RS Efarina Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, dia dikabarkan meninggal mendadak, hal ini diketahui sekitar jam 10 Senin (2/7/17), setelah kawan satu kamarnya pulang kerja dinas malam

Saat ini menurut informasi korban diotopsi di RS itu sendiri, anehnya pihak rumah sakit belum melaporkan kejadian ini pada pihak yang berwajib. Beruntung telinga salah satu Kanit Intel Polres Pelalawan mengetahui kejadian ini, kalau tidak maka kematian ini diduga akan tetap jadi rahasia.

Bahkan lebih anehnya para perawat, dokter, dan pekerja lainya menghindar saat dikonfirmasi, bahkan para aparat Polisipun diacuhkan, saat dilokasi.

Korban yang bernasib malang ini didapati oleh rekan kerjanya sudah kaku setelah meketuk pintu kamar sepulang dinas malam. Agar tidak heboh dan semua takut menganggu pasien karyawan, petugas RS langsung membawa ambulan dan mengangkat keruangan mayat. [bas]

Berita Lainnya

Index